Disusun oleh:
Nama :
Zakiyyatul Miskiyah
No :
32
Kelas :
XI IPA 3
SMA
NEGERI 2 UNGARAN
Tahun
ajaran 2013/2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahi Rabbil Alamin, puji syukur kita panjatkan
kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan kita kenikmatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada sang
mahkota alam Nabi Muhammad SAW. Karena dengan perjuangan beliaulah kita bisa
mengetahui betapa pentingnya ilmu pengetahuan sebagai bekal kita hidup di dunia
dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Saya menyadari
bahwa di dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kepada para pembaca untuk menyampaikan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kebaikan dan kesempurnaan makalah
selanjutnya.
Terima kasih kami ucapkan kepada guru yang telah
memberikan kami tugas dan juga kepada semua teman-teman yang telah membantu
saya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Ungaran, September 2013
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap
hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses
tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan
zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem
ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah
tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah
sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh.
Alat-alat ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
system ekskresi itu?
2. Apakah
alat-alat ekskresi pada manusia?
3. Apakah
gangguan yang ditimbulkan pada system ekskresi pada manusia?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Ekskresi
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa
metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Zat
hasil metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui
alat ekskresi. Alat ekskresi yang dimiliki oleh mahluk hidup
berbeda-beda.semakin tinggi tingkatan mahluk hidup, semakin kompleks alat
ekskresinya. Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi :
•
defekasi : yaitu proses pengeluaran
sisa pencernaan makana yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah
mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang
tidakl diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
•
ekskresi : yaitu pengeluaran zat
sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.
•
sekresi : yaitu pengeluaran getah
oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan
masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
•
eliminasi : yaitu proses pengeluaran
zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun
dari rongga yang besar (usus).
B. Sistem Ekskresi pada Manusia
Sistem ekskresi pada manusia melibatkan alat
ekskresi yang terdiri atas ginjal, kulit, hati dan paru-paru. Setiap alat
ekskresi tersebut berfungsi mengeluarkan zat sisa metabolism yang
berbeda,kecuali air yang dapat diekskresikan melalui semua alat ekskresi.
Berikut ini akan dibahas satu persatu peranan keempat alat ekskresi tersebut.
1.
Ginjal
Ginjal
merupakan alat ekskresi utama pada manusia. Ginjal merupaka alat pengeluaran sisa
metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3),
ureum, asam urat dan garam mineral tertentu.
a.
Fungsi
ginjal:
1) mengekskresikan zat-zat yang
merugikan bagi tubuh, antara lain : urea, asam urat, amoniak, creatinin, garam
anorganik, bacteri dan juga obat-obatan.
2) mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah.
3)
membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mempertahankan tekanan osmotik
ektraseluler.
4) mengatur konsentrasi garam dalam darah dan
keseimbangan asam basa darah.
b.
Struktur Ginjal
Ginjal manusia berbentuk seperti kacang merah dengan
panjang sekitar 10 cm, berwarna merah, jumlahnya sepasang dan terletak dibagian
dorsal dinding tubuhsebelah kiri dan kanan tulang belakang. Diperkirakan berat
total ginjal sekitar 1% dari berat badan, dan setiap menit sekitar 20-25% darah
yang dipompa jantung mengalir menuju ginjal. Darah manusia melewati ginjal
sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125
cc filtrat glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan
untuk tes diagnosa fungsi ginjal.
Potongan melintang ginjal memperlihatkan tiga daerah
utama, yaitu korteks (bagian luar), medula (bagian sumsum ginjal), dan pelvis
renalis (rongga ginjal).
Bagian luar dan sumsum ginjal mengandung satu juta
nefron. Nefron adalah satuan struktural dan fungsional terkecil pada ginjal.
Setiap nefron terdiri atas bada malpighi dan saluran panjang berbelit yang
disebut saluran nefron. Pada badan malpighi terdapat kapsul bowman yang
bentuknya seperti mangkuk. Kapsul bowman tersebut membungkus glomerulus yang
merupakan jaringan pembuluh kapiler. Dari kapsul bowman keluar saluran panjang
berbelit. Saluran panjang tersebut dibedakan atas tiga segmen yaitu pembuluh
(tubulus) proksimal, lengkung henle, dan pembuluh distal. tubulus proksimal
menuju ke segmen panjang berdinding tipis yaitu lengkung henle. Karena mirip
leher angsa, lengkung ini sering disebut sebagai angsa henle.selanjutnya
pembuluh (tubulus) ini berkelok-kelok lagi disebut tubulus distal yang
bersanbunbg dengan pembuluh penampung (tubulus kolekta) yang berjalan melntasi
korteks dam medula untuk bernuara pada rongga ginjal.
Dari rongga ginjal keluar saluran ureter yang
bermuara pada kandung kencing (vesikula urinaria). Fungsi kandung kencing
adalah sebagai tenpat penampungan sementara urine sebellum keluar tubuh. Dari
kandung kencing menuju luar tubuh urine melewati saluran yang disebut uretra. Selanjutnya
urine keluar melalui lubang seni.
c.
Gangguan tubuh karena kelainan ginjal
Kelainan
pada ginjal dapat mengakibatkan terganggunya proses dan sistem ekskresi.
Gangguan tubuh tersebut antara lain sebagai berikut:
1.
Nefritis
Nefritis
terjadi akibat infeksi kuman misalnya bakteri streptococcus pada nefron
(glomerulus). Kuman ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian dibawa oleh
darah ke ginjal. Cirri-ciri penyakit ini adalah kaki penderita membengkak.
2.
Diabetes mellitus
Diabetes
mellitus merupakan suatu penyakit kronik yang kompleks yang melibatkan kelainan
metabolisme karbohidrat, protein dan serta karena berkembangnya komplikasi
makrovaskuler dan neurologis. Diabetes mellitus (kencing manis) disebabkan
karena kadar hormone insulin di dalam tubuh sangat rendah. Akibatnya proses
perombakan glukosa menjadi glikogen terganggu, sehingga glukosa dalam darah
meningkat.
3. Diabetes
insipidus
Seseorang
dapat terserang penyakit diabetes insipidus apabila di dalam tubuhnya
kekurangan hormone antidiuretik (ADH). Karena kekurangan hormone ADH, volume
urin yang dihasilkan jauh melebihi normal, bahakan dapat mencapai 30 kali dari
volume urin normal.sehingga penderita sering buang air kecil.
4. Albuminuria
Penyakit
albuminuria terjadi karena kegagalan proses penyaringan, khususnya dalam
menyaring protein. Akibatnya protein (albumin) lolos dalam penyaringan,
sehingga ditemukan dalam urin.
5.
Batu ginjal
Penyakit
batu ginjal terjadi karena adanya endapan di dalam pelvis ginjal. Endapan
terbentuk dari senyawa kalsium dan penumpukan asam urat. Kurang minum atau
sering menahan kencing kemungkinan besar dapat mengakibatkan terbentuknya batu
ginjal. Batu ginjal yang masih kecil dapat dihancurkan dengan obat-obatan atau
sinar laser. Serpihannya dikeluarkan bersama urin. Batu ginjal yang besar
dikeluarkan melalui operasi.
6.
Anuria
Anuria
merupakan kegagalan ginjal sehingga tidak dapat membuat urin. Keadaan ini
disebabakan adanya kerusakan di glomerulus. Proses filtrasi tidak dapat
dilakukan sehingga tidak ada urin yang dihasilkan.
2.
Paru-paru
Paru-paru
manusia berjumlah dua atau sepasang.pada dasarnya fungsi utama paru-paru adalah
sebagai alat pernafasan, namun peranan tersebut juga erat kaitannya dengan
system ekskresi. Hal ini dikarenakan CO2 dan air yang merupakan hasil proses
metabolisme di jaringan yang diangkut melalui darah akhirnya akan dibawa ke
paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus.
Kelainan-kelainan
pada paru-paru, diantaranya adalah:
a.
Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran
pernafasan yang disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan
psikologis.
b. Kanker
paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.
3.
Hati
Hati
merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak didalam rongga perut
sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga
termasuk alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati mambantu fungsi ginjal dengan
cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan ammonia,
urea, dan asam urat.
Sebagai
kelenjar,hati menghasilkan empedi yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu
yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu
daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air
menjadi zat yang larut dalam air.
Hati
juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornitin
dan urea. Ornitin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun.
Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk
dikeluarkan ke dalam empedu dan urin, mengubah glukosa menjadi glikogen.
a.
Fungsi
hati bagi tubuh sebagai berikut.:
1. sebagai
tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen
2. menetralkan
racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit
mengatur kadar gula dalam darah
mengatur kadar gula dalam darah
3. sebagai
tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A
4. menghasilkan
empedu yang berguna untuk mengemulsikan lemak
5. menguraikan
molekul hemoglobin tua
6. menyingkirkan
hormon-hormon berlebihan
7. membentuk
protein tertentu dan merombaknya
b. Penyakit virus pada hati diantaranya:
1.
Hepatitis virus tipe A
Hepatitis
virus tipe A disebut juga hepatitis infeksiosa atau hepatitis epidemik adalah
hepatitis viral yang akut, merupakan penyakit menular yang paling penting di
negara-negara sedang berkembang. Virus hepatitis tipe A (HAV) yang mirip
vicorna virus merupakan virus RNA yang tidak berselubung, mempunyai partikel
ikosahedral dengan garis tengah 27 nm. virus akan menjadi tidak aktif oleh
formalin, glutaraldehid aktif, dan larutan hipoklorit.
2.
Hepatitis virus tipe B
Masa
inkubasi yang panjang, dengan gejala-gejala yang timbul perlahan-lahan serta
keluhan yang ringan menyulitkan mengenai infeksi hepatitis virus B secara dini.
Sekitar 30% penderita hepatitis B tidak menunjukan gejala atau keluhan yang
nyata. Hepatits B juga disebut hepatitis serum. Penyebab hepatitis B adalah
hepatitis B virus (HBV) yaitu hepadnavirus yang termasuk virus DNA.
3.
Hepatitis virus tipe C
Hepaitits
C virus (HCV) merupakan penyebab utama hepatitis kronik pascatransfusi, yang
mula-mula dikenal sebagai hepatitis non-A non-B. sekitar 75% penderita
hepatitis C akan berkembanmg menjadi hepatitis kronik. Hepatitis virus C (HCV)
adalah flavirus, suatu virus RNA yang morfologinya mirip vicorna virus, dengan
virion yak berselubung, mempunyai ukuran garis tengah 27 nm. secara antigenic
virus hepatitis tipe C berbeda dari virus hepatitis tipe A maupun tipe B.
4.
Hepatitis virus tipe D
Hepatitis
delta virus (HDV) hanya dapat menimbulkan infeksi bila terdapat bersama-sama
hepatitis B virus (HBV) , yaitu dalam bentuk koinfeksi ( HDV dan HBV
bersama-sama menginfeksi eorang penderita pada saat yang sama) atau dalam
bentuk superinfeksi, yaitu bila seseorang sedang menderita HBV kronis, kemudian
terinfeksi dengan HDV.
5.
Hepatitis virus tipe E
Hepatitis
E virus (HEV) merupakan hepatitis yang dapat sembuh dengan sendirinya, tidak
berkembang menjadi kronis dan viremia yang terjadi kemudian akan hilang. HEV
merupakn virus RNA mirip calcivirus, berserat tunggal. HEV endemic di beberapa
daerah di dunia dan epidemi dilaporkan telah terjadi di India, Burma,
Afghanistan, Algeria, dan Meksiko. Penularan terjadi melalui air minum yang
tercemar tinja penderita.
f.
Yellow fever (demam kuning)
Yellow
fever disebut juga black vomit adalah penyakit viral yang akut, timbul secara
mendadak dengan gejala demam tinggi , tubuh sangat lemah dan pada penyakit yang
berat dapat terjadi muntah berdarah, albuminuri, jaundis yang dapat diikuti
dengan kematian penderita akibat terjadinya emboli. Yellow fever disebabkan
oleh flavirus, virus RNA yang termasuk dalam grup B arbovirus dari family
togaviridae.
4.
Kulit
Kulit
berfungsi sebagai alat ekskresi berkat adanya kelenjar keringat yang terletak
di lapisan dermis.
Kulit manusia terdiri atas:
a. Epidermis
Epidermis
tersusun atas lapisan tanduk (stratum korneum) dan lapisan Malpighi. Stratum
korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas digantikan sel-sel
yang baru. lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan germinativum.
Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum
mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, menggantikan lapisan sel-sel pada
stratum korneum. Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang member warna
pada kulit.
b.
Dermis
Lapisan
ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat, dan
kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Keringat mengandung
air,garam, dan urea. Fungsi lain kulit selain sebagai alat ekskresi adalah
sebagai organ penerima rangsang, pelindung terhadap kerusakan fisik,
penyinaran, bibit penyakit, dan pengaturan suhu tubuh. Keluarnya keringat
dikontrol oleh hipotalamus.
1. Fungsi kulit antara lain:
a.
Mengeluarkan keringat
b. Sebagai pelindung tubuh
c. Menyimpan kelebihan lemak
d. Mengatur suhu tubuh
e. Tempat pembuatan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet.
b. Sebagai pelindung tubuh
c. Menyimpan kelebihan lemak
d. Mengatur suhu tubuh
e. Tempat pembuatan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet.
2. Penyakit virus pada kulit
diantaranya:
a) Measles
(Rubeola)
Measles
adalah penyakit virus akut yang sangat menular, menimbulkan demam tinggi
disertai gambaran khas pada kulit berupa ruam makulopapula, gejala-gejala pada
mata, dan radang kataral saluran pernafasan. Penyebab rubeola adalah measles
virus, yang secara antigenic berbeda dari rubella virus,penyebab penyakit
rubella.
b) Rubella
Penyakit
yang disebut jtga sebagai campak Jerman ini sebenarnya termasuk penyakit
eksantematus jinak pada anak-anak dan orang dewasa muda. Akan tetapi ternyata
bahwa infeksi rubella yang menyerang ibu hamil pada trimester pertama dapat
menimbulkan infeksi terhadap janin yang dikandungnya dan menimbulkan kelainan
congenital pada organ-organ janin. Penyebab rubella adalah rubella virus, yang
termasuk family togaviridae.
c)
Herpes simplex
Herpes
simplex primer sebenarnya merupakan penyakit local yang tidak selalu menunjukan
gejala dan keluhan nyata, namun dapat berkembang menjadi penyakit sistematik
yang berbahaya dan bahkan fatal.penyebab herpes simplex adalah herves simplex
virus yang terdiri dari 2 tipe, yaitu herves simplex virus tipe 1 (HSV-1) dan
herves simplex virus tipe 2 (HSV-2).
d)
Variola
Cacar
( variola major, smallpox) adalah penykit demam yang sangat menular , yang
mempunyai cirri khas berupa lesi-lesi vesikula dan pustula. Sedangkan alastrim (variola
minor) adalah bentuk cacar yang secara klinis gejalanya lebih ringan daripada
cacar dengan angka kematian yang selalu rendah. Cacar disebabkan oleh variola
virus yang sangat menular dan dapat menimbulkan angka kematian yang tinggi.
e. Molluscum
contagioscum
Adalah
penyakit infeksi kulit jinak yang menunjukan gambaran khas adanya nodul-nodul
kecil seperti mutiara pada kulit penderita. Penyakit ini ditimbulkan oleh
molluscum contagiosum virus yang termasuk dalam kelompok poxvirus dari family
poxviridae.
f. Verrucae (warts)
f. Verrucae (warts)
Adalah
tumor kulit yang juga menimbulkan kelainan pada membrane mukosa yang berdekatan
dengan kulit yang sakit. Pada manusia warts disebabkan oleh human
papillomavirus yang dapat menimbulkan berbagai jenis kelainan yang bentuknya
sesuai denga tempat infeksi dan reaksi yang ditimbulkan oleh hospes.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem ekskresi
merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada organisme hidup. Zat sisa
metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain karbondioksida (CO2), urea, air
(H2O), amonia (NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna empedu. Organ pengeluaran
zat sisa pada manusia dan hewan vertebrata berupa ginjal, kulit, paru-paru dan
hati. Sedangkan pada hewan vertebrata berupa pembuluh malphigi, sel-sel api dan
nefridior.
Pada sistem
ekskresi manusia terdapat banyak kelainan dalam proses pengeluaran sisa
metabolisme, baik kelainan yang terdapat di ginjal, paru-paru, hati, maupun di
kulit.
B. Saran
Dengan mengetahui proses sistem
ekskresi dan kelainannya, semoga kita bisa lebih menerapkan gaya hidup sehat
dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga kita bisa merawat sistem ekskresi
kita dengan baik, karena tubuh kita rentan sekali terkena kelainan yang telah
disebutkan di atas.